Kenapa Bisa Sejauh Itu? Menelusuri Faktor-Faktor Bunuh Diri Pada Remaja: Literature Review
DOI:
https://doi.org/10.63217/orbit.v1i4.154Keywords:
Kesehatan Mental, Bunuh Diri, RemajaAbstract
Penelitian ini menelusuri faktor bunuh diri pada remaja dengan tujuan mengintegrasikan psikologis, keluarga, dan sosial. Metode kajian literatur enam jurnal terkait risiko bunuh diri pada usia remaja. Hasil menunjukkan depresi, kecemasan, stres saling memperkuat sehingga remaja kehilangan harapan dan menganggap bunuh diri pelarian; ketidakhadiran figur ayah, disharmoni keluarga, kerentanan kepribadian, isolasi sosial memperdalam kesepian dan menurunkan harga diri, meningkatkan kecanduan internet dan risiko; rendahnya harga diri berkorelasi dengan intensitas pikiran mengakhiri hidup, sedangkan resiliensi berfungsi sebagai pelindung yang harus diperkuat melalui dukungan sosial, kecerdasan emosional, dan koping adaptif. Simpulan menekankan pendekatan holistik untuk merancang intervensi pencegahan efektif dan empatik.
References
Astriani, N. M. D. Y., & Dewi, P. I. S. (2024). EDUKASI PENCEGAHAN BUNUH DIRI DI KALANGAN REMAJA. Sundaram: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 148–153.
Aulia, N., Yulastri, & Sasmita, H. (2020). Faktor Psikologi Sebagai Risiko Utama Ide Bunuh Diri pada Remaja di Kota Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes, 11(April), 6–15.
Hasanudin, F., Yuke Yolanda, & Muhammad Zahrie Nurhadiansyah. (2023). Kasus Bunuh Diri Dan Peran Keluarga. Al-Mawarid Jurnal Syariah Dan Hukum (JSYH), 5(2), 173–192. https://doi.org/10.20885/mawarid.vol5.iss2.art4
Kusuma, K. Y., Nurafiani, & Yusnaeni. (2022). Faktor Penyebab Kecenderungan Bunuh Diri Dikalangan Remaja Toraja. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 2(1), 25–34.
Pradipta, I. M. R., & Valentina, T. D. (2024). Faktor Internal Psikologis Terhadap Ide Bunuh Diri Remaja Di Indonesia. Journal Of Social Science Research, 4(2), 8092–8109.
Putri, S. B. N., & Oktaviana, W. (2024). Hubungan Tingkat Resiliensi dengan Ide Bunuh Diri pada Remaja di SMK Muhammadiyah Kartasura. ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan, 6(1), 1–7. https://repository.upnvj.ac.id/2464/1/AWAL.pdf
Susanti, Y., Pamela, E. M., & Haryanti, D. (2018). Gambaran perkembangan mental emosional pada remaja description of emotional mental development in adolescent. Nurse Roles in Providing Spiritual Care in Hospital, Academic and Community, 38–44.
Wahyuni, I., Fujianti, M. E. Y., & Holis, W. (2025). HUBUNGAN SELF ESTEEM DENGAN IDE BUNUH DIRI PADA REMAJA. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 7(1).
Wibiharto, B. M. Y., Setiadi, R., & Widyaningsih, Y. (2021). Pola Hubungan Dampak Fatherless terhadap Kecanduan Internet, Kecenderungan Bunuh Diri dan Kesulitan Belajar Siswa SMAN ABC Jakarta. Society, 9(1), 264–276. https://doi.org/10.33019/society.v9i1.275
Zuhra, A. R., Mukhtar, D. Y., & Nasution, I. K. (2023). Gambaran Ide Bunuh Diri pada Remaja Korban Perceraian Orang Tua. Jurnal Diversita, 9(2), 152–159. https://doi.org/10.31289/diversita.v9i2.10509
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Aqshal, Cindy Tiara Adinda, Wahyu Aulizalsini Alurmei

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penggunaan artikel akan diatur oleh lisensi Creative Commons Attribution seperti yang saat ini ditampilkan pada Creative Commons Attribution 4.0 International License (Attribution 4.0 International (CC BY 4.0).
Lisensi ini mengizinkan siapa pun untuk menyalin dan mendistribusikan kembali materi ini dalam bentuk atau format apa pun, menyusun, memodifikasi, dan membuat turunan dari materi ini untuk tujuan apa pun, termasuk tujuan komersial, selama mereka memberi kredit kepada penulis untuk karya aslinya.











